Halo, Ana. Kakak bantu jawab ya Jadi, jawabannya adalah 8,65 Perhatikan penjelasan berikut ya Hidrolisis garam adalah penguarain suatu garam menjadi ion-ion penyusun oleh air. Ada 4 reaksi yang terjadi dalam hidrolisis garam yaitu hidrolisis sebagian bersifat asam , hidrolisis sebagian bersifat basa dan hidrolisis total dan tidak terhidrolisis. 1. Hidrolisis sebagian bersifat asam Garam dari asam kuat dan basa lemah jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan kation basa lemah. Kation tersebut bereaksi dengan air menghasilkan ion H⺠dan menyebabkan larutan bersifat asam pH 7. Contoh KCN, CH₃COONa 3. Hidrolisis total Garam dari asam lemah dan basa lemah dalam air terionisasi dan kedua ion garam tersebutr dapat bereaksi dengan air. Kation dan anion yang bereaksi dengan air masing-masing akan menghasilkan ion H⺠dan OH⻠. Sifat asam/basa bergantung pada nilai Ka dan Kb dari senyawa tersebut. Jika Ka = Kb, maka garam bersifat netral pH= 7 Jika Ka > Kb, maka garam bersifat asam pH7 Contoh CH₃COONH₄ 4. Tidak terhidrolisis Garam dari asam kuat dan basa kuat tidak dapat bereaksi dengan air karena jika dianggap bereaksi maka akan segera terionisasi Kembali secara sempurna membentuk ion-ion semula. Garam ini bersifat netral pH = 7. Contoh NaCl, K₂SO₄ Terima kasih sudah bertanya di Roboguru
Dekantasilarutan kedalam tabung reaksi yang bersih, tambahkan 1 mL 3% H2O2. Aduk larutan beberapa detik. Jika sulfit hadir, sulfit akan dioksidasi menjadi sulfat baru diendapkan sebagai BaSO4. Tahap 6.Test terhadap kehadiran oksalat. Tambahkan 0,5 mL 6 M asam asetat ke dalam 1 mL larutan sampel di dalam tabung reaksi. Kemudian tambahkan 1Fisik dan Analisis Kelas 11 SMALarutan PenyanggapH Larutan PenyanggaKe dalam 1 liter larutan asam asetat 0,1 M yang pH-nya=3 ditambahkan garam natrium asetat supaya pH-nya menjadi 2 kali semula. Ka asam asetat=1x10^-5. Garam natrium asetat yang ditambahkan itu sebanyak ... pH Larutan PenyanggaLarutan PenyanggaKimia Fisik dan AnalisisKimiaRekomendasi video solusi lainnya0145Berikutini data uji pH beberapa larutan pH setelah Lar...0335Sebanyak 25 mL larutan CH3COOH 0,2 M Ka=1x10^-5 dicam...0156Ke dalam larutan basa lemah LOH ditambahkan padatan garam...0723Suatu larutan penyangga mempunyai pH=8,31 . Jika 1 mL ...Teks videoHalo friend di sini ada soal kita diminta untuk menentukan mol dari garam natrium asetat yang ditambahkan agar PH nya 2 kali lipat dari semula hal yang dapat kita cari yang pertama adalah menentukan mol mula-mula dari CH3COOH dengan menggunakan konsep mol di mana konsentrasi dikali volume ma kamu dari CH3COOH = 0,1 molar dikali dengan 1 liter menghasilkan 0,1 mol PH nya adalah 3 sehingga konsentrasi dari alasnya adalah 10 pangkat min 3 molar. Hal ini didapatkan dari saat ph-nya n maka konsentrasi dari hapusnya akan menghasilkan 10 pangkat min 6 molar Karena pada saat ini yang diminta adalah PH 2 kali dari semula sehingga 2 dikali 3 akan menghasilkan 6 maka konsentrasi dari hapusnya akan menghasilkan 10 pangkat min 6Natrium asetat ini merupakan garam yang dihasilkan saat asam asetat bereaksi dengan NaOH di mana natrium. Asetat ini merupakan garam yang mengandung basa konjugasi dari asam asetat saat natrium asetat diionkan akan membentuk C 3 cm ditambah dengan na + CH3COOH ini merupakan basa konjugasi dari asam asetat Kemudian untuk menentukan konsentrasi dari H plus nya kita dapat menggunakan konsep di mana larutan penyangga asam lemah yaitu asam asetat dan basa konjugasinya yaitu asetat sehingga konsentrasi dari hapusnya = k * dengan mol asam dibagi dengan mol basa konjugasi basa konjugasinya akan menghasilkan nilai k dikali dengan mol asam dibagi dengan konsentrasi dari H plus di sini Mal basa konjugasinya akan setara dengan mol3 c o n a sehingga = 10 pangkat min 5 dikali dengan 0,1 mol yaitu mol dari asam asetat dibagi dengan konsentrasi dari hapusnya saat ph-nya 2 kali lipat yaitu 10 pangkat min 6 molar menghasilkan 1 mol karena tadi Mall dari basa konjugasi = mol dari garam natrium asetat maka Mall dari garam natrium asetat nya akan menghasilkan 1 mol jawaban yang benar dari soal ini adalah B sampai jumpa di soal selanjutnyaSukses nggak pernah instan. Latihan topik lain, yuk!12 SMAPeluang WajibKekongruenan dan KesebangunanStatistika InferensiaDimensi TigaStatistika WajibLimit Fungsi TrigonometriTurunan Fungsi Trigonometri11 SMABarisanLimit FungsiTurunanIntegralPersamaan Lingkaran dan Irisan Dua LingkaranIntegral TentuIntegral ParsialInduksi MatematikaProgram LinearMatriksTransformasiFungsi TrigonometriPersamaan TrigonometriIrisan KerucutPolinomial10 SMAFungsiTrigonometriSkalar dan vektor serta operasi aljabar vektorLogika MatematikaPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel WajibPertidaksamaan Rasional Dan Irasional Satu VariabelSistem Persamaan Linear Tiga VariabelSistem Pertidaksamaan Dua VariabelSistem Persamaan Linier Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Linier Dua VariabelGrafik, Persamaan, Dan Pertidaksamaan Eksponen Dan Logaritma9 SMPTransformasi GeometriKesebangunan dan KongruensiBangun Ruang Sisi LengkungBilangan Berpangkat Dan Bentuk AkarPersamaan KuadratFungsi Kuadrat8 SMPTeorema PhytagorasLingkaranGaris Singgung LingkaranBangun Ruang Sisi DatarPeluangPola Bilangan Dan Barisan BilanganKoordinat CartesiusRelasi Dan FungsiPersamaan Garis LurusSistem Persamaan Linear Dua Variabel Spldv7 SMPPerbandinganAritmetika Sosial Aplikasi AljabarSudut dan Garis SejajarSegi EmpatSegitigaStatistikaBilangan Bulat Dan PecahanHimpunanOperasi Dan Faktorisasi Bentuk AljabarPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel6 SDBangun RuangStatistika 6Sistem KoordinatBilangan BulatLingkaran5 SDBangun RuangPengumpulan dan Penyajian DataOperasi Bilangan PecahanKecepatan Dan DebitSkalaPerpangkatan Dan Akar4 SDAproksimasi / PembulatanBangun DatarStatistikaPengukuran SudutBilangan RomawiPecahanKPK Dan FPB12 SMATeori Relativitas KhususKonsep dan Fenomena KuantumTeknologi DigitalInti AtomSumber-Sumber EnergiRangkaian Arus SearahListrik Statis ElektrostatikaMedan MagnetInduksi ElektromagnetikRangkaian Arus Bolak BalikRadiasi Elektromagnetik11 SMAHukum TermodinamikaCiri-Ciri Gelombang MekanikGelombang Berjalan dan Gelombang StasionerGelombang BunyiGelombang CahayaAlat-Alat OptikGejala Pemanasan GlobalAlternatif SolusiKeseimbangan Dan Dinamika RotasiElastisitas Dan Hukum HookeFluida StatikFluida DinamikSuhu, Kalor Dan Perpindahan KalorTeori Kinetik Gas10 SMAHukum NewtonHukum Newton Tentang GravitasiUsaha Kerja Dan EnergiMomentum dan ImpulsGetaran HarmonisHakikat Fisika Dan Prosedur IlmiahPengukuranVektorGerak LurusGerak ParabolaGerak Melingkar9 SMPKelistrikan, Kemagnetan dan Pemanfaatannya dalam Produk TeknologiProduk TeknologiSifat BahanKelistrikan Dan Teknologi Listrik Di Lingkungan8 SMPTekananCahayaGetaran dan GelombangGerak Dan GayaPesawat Sederhana7 SMPTata SuryaObjek Ilmu Pengetahuan Alam Dan PengamatannyaZat Dan KarakteristiknyaSuhu Dan KalorEnergiFisika Geografi12 SMAStruktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi, dan Kegunaan SenyawaBenzena dan TurunannyaStruktur, Tata Nama, Sifat, Penggunaan, dan Penggolongan MakromolekulSifat Koligatif LarutanReaksi Redoks Dan Sel ElektrokimiaKimia Unsur11 SMAAsam dan BasaKesetimbangan Ion dan pH Larutan GaramLarutan PenyanggaTitrasiKesetimbangan Larutan KspSistem KoloidKimia TerapanSenyawa HidrokarbonMinyak BumiTermokimiaLaju ReaksiKesetimbangan Kimia Dan Pergeseran Kesetimbangan10 SMALarutan Elektrolit dan Larutan Non-ElektrolitReaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama SenyawaHukum-Hukum Dasar Kimia dan StoikiometriMetode Ilmiah, Hakikat Ilmu Kimia, Keselamatan dan Keamanan Kimia di Laboratorium, serta Peran Kimia dalam KehidupanStruktur Atom Dan Tabel PeriodikIkatan Kimia, Bentuk Molekul, Dan Interaksi Antarmolekul
Yaitupenentuan kadar vitamin C menggunakan titrasi 2,6 – diklorofenol indofenol (indicator dye), dimana, akan terjadi reaksi reduksi 2,6-diklorofenol oleh vitamin C dalam suatu larutan tidak berwarna.L arutan 2,6-diklorofenol dalam keadaan basa atau netral berwarna biru, ketika direduksi oleh vitamin C warna tersebut akan hilang menjadi tidak berwarna, jika warnaLarutan buffer atau larutan penyangga menjadi bagian dari studi kimia tentang larutan. Banyak manfaat dari larutan penyangga buffer dalam kehidupan manusia bahkan dalam tubuh manusia pun terdapat sistem larutan buffer yang berperan mempertahankan pH dalam darah. Pembahasan tentang larutan buffer sangat terkait dengan pembahasan pH larutan. Terkait materi dalam dunia pendidikan, buffer dan pH juga sangat berkaitan dengan rumus dan perhitungan. Studi tentang larutan buffer ini diperlukan untuk menentukan dan menghitung kenaikan ataupun penurunan pH dari suatu larutan. Buffer adalah serangkaian bentuk larutan asam dan basa lemah dengan basa serta asam konjugasinya yang berfungsi menjaga pH larutan supaya tidak berubah secara drastis ketika terjadi penambahan asam atau basa. Larutan buffer terdiri dari buffer asam dan buffer basa. Buffer asam memiliki pH kurang dari 7 dan terbentuk dari asam lemah dengan garamnya. Sedangkan buffer basa memiliki pH lebih dari 7 dan terbuat dari basa lemah dengan garamnya. Larutan buffer bekerja dengan menghilangkan ion hidrogen H+ ataupun ion hidroksida OH– untuk mencegah perubahab pH. Larutan buffer asam dan buffer basa bekerja dengan caranya masing-masing. Secara sederhana, ketika sejumlah asam kuat penambahan H+ ditambahkan dalam campuran asam lemah dan basa konjugasinya maka kesetimbangan kimia akan bergeser ke kiri sesuai prinsip Le Chatelier. Hal ini menyebabkan konsentrasi dalam ciri ion hidrogen [H+] meningkat. Sebaliknya ketika basa kuat ditambahkan ke dalam campuran, konsentrasi ion hidrogen [H+] akan berkurang. Hal ini disebabkan karena reaksi bergeser ke arah kanan yang menyebabkan pengurangan H+. Penambahan jumlah yang sama asam ataupun basa pada larutan dengan sistem buffer dan larutan tanpa sistem buffer dapat menghasilkan perubahan pH yang berbeda. Sebagai contoh penambahan asam kuat ke dalam larutan buffer akan menurunkan sedikit pH larutan. Sedangkan penambahan asam kuat dengan jumlah dan konsentrasi yang sama ke dalam air tanpa buffer akan menurunkan pH larutan dalam jumlah yang lebih tinggi. Dalam tubuh manusia, buffer memiliki peranan yang sangat penting dimana keberadaan buffer ini mampu mempertahankan pH darah untuk tetap netral. Ketika terjadi kenaikan ataupun penurunan pH secara drastis pada darah hal itu sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian. Rumus Buffer Dalam melakukan perhitungan larutan buffer, dapat dipergunakan rumus berikut. Buffer asam Berikut rumusanya; Ka =[H+][basa konjugasi]/[asam] Dengan demikian, [H+] = Ka x [asam]/[basa konjugasi] = Ka x [mol asam]/[mol basa konjugasi] pH = – log [H+] Untuk menghitung pH suatu larutan dapat dilakukan dengan menentukan jumlah mol dari asam dan mol garam dari konsentrasinya yang telah diketahui. Selanjutnya tetapan Ka dari asam yang juga telah diketahui dimasukkan ke dalam rumus tersebut untuk menentukan konsentrasi H+. Nilai yang diperoleh dari konsentrasi H+ lalu dapat digunakan untuk menentukan pH larutan dengan rumus tersebut. Buffer basa Rumusanya adalah; Kb =[OH–][asam konjugasi]/[basa] Dengan demikian, [OH–] = Kb [basa]/[asam konjugasi] = Kb x [mol basa]/[mol asamkonjugasi] pOH = – log [OH–] pH = 14 – pOH Sama seperti dalam larutan buffer asam, untuk menentukan pH dalam larutan buffer basa dapat dengan menentukan mol basa dan mol garam dari konsentrasi yang telah diketahui. Selanjutnya konsentrasi OH– dapat dihitung dan dapat digunakan untuk menentukan nilai pOH. Nilai pOH dapat dikonversi menjadi pH dengan mengurangkannya dengan angka 14. Contoh Soal Buffer Adapun untuk beberapa contoh soal dalam laruran penyangga buffer dan contoh jawabannya, antara lain sebagai berikut; Larutan buffer dibuat dari asam asetat 1 M dan natrium asetat 1 M. Tentukan pH larutan tersebut Ka asam asetat = x 10-5 Jawabannya Tentukan konsentrasi H+ dengan rumus [H+] = x 10-5 1/1 = x 10-5 Setelah diketahui konsentrasi H+, maka pH dapat dihitung dengan rumus pH = – log [H+] = – log x 10-5 = Jadi pH larutan buffer yang dibuat dari 1 M asam asetat dan 1 M natrium asetat yaitu sebesar Hitung pH dari L larutan buffer yang terbentuk dari M asam format HCOOH dengan M natrium format HCOONa dengan Ka asam format = x 10-4. Jawabannya Tentukan konsentrasi H+ dengan rumus [H+] = x 10-4 = x 10-4 M Setelah diketahui konsentrasi H+, maka pH dapat dihitung dengan rumus pH = – log [H+] = – log x 10-4 = Jadi pH larutan buffer yang dibuat dari M asam format dan M natrium format yaitu sebesar Tentukan perubahan pH setelah penambahan 50 mL larutan NaOH 1 M ke dalam larutan soal no 2. Jawabannya Tentukan mol dari asam format dan natrium format sebelum penambahan NaOH. HCOOH M L = mol HCOONa M L = mol Tentukan jumlah mol dari NaOH. NaOH 1 M L = mol NaOH bereaksi dengan perbandingan molar 11 dengan HCOOH. HCOOH mol − mol = mol HCOONa mol + mol = mol Tentukan konsentrasi H+ setelah bereaksi dengan NaOH [H+] = x 10-4 = x 10-4 M Tentukan pH setelah reaksi dengan NaOH. pH = – log [H+] = – log x 10-4 = Jadi pH larutan setelah penambahan NaOH adalah Suatu larutan terdiri dari asam asetat CH3COOH dengan konsentrasi M dan juga M natrium asetat CH3COONa. Hitung perubahan pH jika mol HCl ditambahkan dalam satu liter larutan. Bandingkan pH jika HCl dengan jumlah yang sama ditambahkan dalam satu liter air murni diketahui Ka asam asetat = x 10-5 Jawabannya Tentukan konsentrasi [H+] CH3COOH aq ⇋ H+ aq + CH3COO– aq CH3COONa akan terdisosiasi menghasilkan ion Na+ dan CH3COO– yang terlarut dalam air. Sebelum penambahan HCl, kesetimbangan asam asetat adalah Ka = [H+] [CH3COO–] / [CH3COOH] = x [ / [ x = [H+] = Ka = x 10-5 M pH = – log [ x 10-5] = Penambahan HCl akan menambah jumlah proton CH3COO– + H+ dari HCl → CH3COOH Maka [CH3COOH] = M dan [CH3COO–] = M sebelum kesetimbangan tercapai CH3COOH aq ⇋ H+ aq + CH3COO– aq Ka = x [ / [ x = [H+] = x 10-5 = x 10-5 M pH = Dengan keberadaan buffer tersebut dalam larutan, pH hanya turun sebesar angka dari menjadi dengan penambahan mol asam kuat HCl. Penambahan M HCl ke dalam air pH = -log [H+] = – log [1 x 10-3] = 3 Tanpa buffer, penambahan HCl dalam jumlah yang sama akan menghasilkan pH akhir air menjadi 3. Tentukan pH larutan ketika 25 mL larutan asam asetat M dicampurkan dengan 35 mL larutan NaOH M diketahui pKa asam asetat = Tentukan mol masing masing larutan. M L = mol asam asetat M L = mol NaOH Asam asetat dan NaOH bereaksi dengan perbandingan molar 11, tentukan mol setelah reaksi. Asam asetat mol − mol = mol Asam asetat bereaksi dengan NaOH menghasilkan natrium asetat. Dalam larutan akan terdapat mol ion asetat. pH = pKa + log pH = + log / pH = + pH = Jadi pH larutan setelah penambahan NaOH adalah Demikian pembahasan mengenai rumus larutan buffer beserta contoh soalnya dan juga cara penyelesaiannya dengan mudah. Semoga tulisan ini bisa menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi semua pecinta ilmua kimia yang mempelukan, Aji Pangestu Adalah Mahasiswa Jurusan Kimia Yang saat ini Sedang Belajar serta Menyelesaikan Studi Pendidikan di salah Satu Kampus Negari Jawa Tengah.